Hakikat kehidupan manusia
Dunia adalah tempat untuk beribadah bukan untuk dunia.
Poro sedulur, demikianlah adanya dengan berbagai alasan kita sering lupa bahwa hakikat kita hidup diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa maksud, namun sebenarnya adalah hanya untuk beribadah kepada-Nya semata. Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariat ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿سورة الذاريات » الآية ٥٦
” Tidaklah AKu-ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-KU (Alloh SWT). (QS. Adz Dzariyat: 56)
Dengan Allah SWT menyuruh kita ibadah bukan berarti Allah butuh kepada makhluq ciptaannya, sesungguhnya ada tujuan besar Allah SWT menyuruh kita ibadah. Bukankah setelah kita ibadah Allah SWT akan memberi reward berupa kenikmatan yang tiada tara, nikmat yang sangat pol di Surga kelak. Serta, memberikan punishment bagi yang tidak mau ibadah yaitu dengan siksa neraka kelak di akhirat nanti.
Memang Allah menciptakan surga dan mengelilinginya dengan segala hal yang membencikan, Alloh jugalah yang menciptakan neraka yang mengelilinginya dengan yang menyenangkan.
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ رواه الترمذى كتاب الزهد ٤ – ٥٦٢
“Dunia ini adalah penjaranya orang beriman dan surganya orang yang tidak beriman“
Jadi wajar saja kalau orang beriman tidak sebebas mereka yang tidak memikirkan kehidupan setelah mati, wajar saja kita dibatasi aturan-aturan, perintah dan larangan.
Gara-gara kesibukan mengejar duniawi sehingga kadang kita terlalu cape, kita kadang males gara-gara tidak mau ketinggalan sinetron, atau karena sibuk nganggur…he apa ada? kita sering melupakan hakekat kita diciptakan di muka bumi ini yaitu untuk beribadah, mengabdi kepada-Nya, melaksanakan perintahNya sepolnya kemampuan dan menjauhi larangan sepolnya kemampuan.
Alloh memberi kita nikmat sehat dan longgar namun sering tidak kita gunakan untuk ibadah malah kita pakai lahan. Barulah setelah waktunya tidak longgar dan keadaan tidak sehat kita baru ingat ibadah. Kangen ngaji ke mesjid, kangen beramal shalih.
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ رواه البخارى
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia melalaikannya, yaitu nikmat sehat dan longgar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar